Batam, lnformasiJurnalis – Aktivis Kota Batam, Yusril Kota menyebutkan Walikota Batam terkesan tidak serius mengembangkan ekonomi kerakyatan di Kota Batam.
Berdasarkan penelusuran Yusril, bahwa Pasar Rakyat Wan Sri Beni di Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam terbengkala dan rusak.
“Penandatanganan kontrak pembangunan Pasar pada tanggal 28 september 2020 lalu, hingga saat ini belum pernah dioprasikan,” Ucap Yusril kepada media ini, senin (27/11/2023).

Yusril menambahkan lokasi Pasar Rakyat tersebut berada di tengah hutan, jauh dari pemukiman penduduk dan sekeliling pasar tersebut hanya terlihat tumbuhan pohon kayu dan semak belukar.
Bahkan Yusril menyebutkan bahwa pasar tersebut dibangun menggunakan dana APBN dengan anggaran sebesar Rp2,5 miliyar.
Pantauan media ini di lokasi, hampir semua perlengkapan alat bangunan di dalam pasar tersebut hilang, seperti Kaca, jendela, pintu kamar mandi, kabel lampu, serta bola lampu dan juga ada kaca pecah serta rolling dor pintu rusak, dan kamar mandi berantakan hingga instalasi listik semua hilang serta pelafon jebol.

“Kenapa pasar rakyat ini terbengkala bahwa Saya menilai wali kota Batam terkesan tidak serius mengembangkan ekonomi kerakyatan. Sehingga pasa rakyat tersebut terbengkala.
Adapun tiga titik pasar rakyat yang terbengkalai yakni, Pasar Rakyat Wan Sri Beni di Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kedua, Pasar Rakyat Batu Aji, Kelurahan Tanjung Uncang, Ketiga, Pasar Rakyat Makmur Serumpun Tanjung Piayu, Kota Batam.
Hingga berita ini dipublikasikan Walikota Batam belum dapat dikonfirmasi (*)
(Jihan)