Riau, lnformasijurnalis – Mahasiswa Universitas lslam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (SUSKA) Riau melakukan aksi unjukrasa mendatangi kantor Rektorat UIN Suska Riau
Panam, Jl. HR. Soebrantas No.Km. 15, RW.15, Simpang Baru, Kota Pekanbaru, Riau, jumat (9/9/2022).
Aksi unjukrasa yang di lakukan tersebut berdasarkan keresahan yang dialami mahasiswa terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) transparansi penyaluran Beasiswa KIP/Bidikmisi, dan perpanjangan jadwal pembayaran UKT semester ganjil, hingga aksi tersebut dilakukan ke UIN Suska khususnya Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) tingkat Universitas.
Ibrahim Zahid selaku koordinator aksi unjukrasa tersebut menyampaikan berdasarkan keresahan bersama, mulai dari penetapan UKT Mahasiswa yang tidak sesuai dengan keadaan ekonomi orang tua mahasiswa, khususnya mahasiswa baru. kemudian fasiltas kuliah di saat belajar mengajar tatap muka/offline, kuantitas dengan fasilitas tidak sesuai,
“kita bayar UKT tersebut sangat Mahal namun fasilitas tidak sesuai seperti kurangnya ruang belajar, yang mengakibatkan banyak mahasiswa yang mengungsi. Contohnya di dalam ruangan tidak memiliki kipas angin dan AC, adapun AC nya tapi rusak sehingga mengakibatkan ketidak nyamanan diwaktu belajar,” Ucap lbrahim.
Masih kata lbrahim, Kemudian terkait penyaluran beasiswa KIP dimana KIP tersebut diduga tidak tepat sasaran, hingga matinya demokrasi UIN Suska Riau khususnya kekosongan pemimpin DEMA Universitas tersebut.
Ibrahim menyebutkan tadi sempat ada mahasiswa yang perotes tidak terima dengan sikap Rektor yang dinilai arogan, bahkan pihaknya juga tidak menduga sekelas Rektor orang nomer satu di UIN itu bertindak Arogan dan memaksa, serta mengeluarkan kata-kata yang tinggi seperti membentak mahasiswa
sehingga terjadilah gesekan antara mahasiswa dengan satpam.
Bahkan, pantauan media ini dalam Aksi tersebut sempat diwarnai kericuhan antara mahasiswa dengan Satpam ketika massa aksi berusaha masuk kedalam kantor Rektorat UIN Suska Riau untuk menemui Rektor yang tak kunjung tiba tersebut.
Foto Rektor saat menandatangani tuntutan para pendemo mahasiswa.
“Selang beberapa waktu akhirnya Rektor menemui mahasiswa untuk mendengarkan secara langsung aspirasi mahasiswa. Namun ketika rektor baru sampai dihadapan mahasiswa rektor UIN Suska Riau dinilai arogan dan memancing kericuhan, karena Rektor meminta Micropon disaat mahasiswa sedang berorasi dengan nada membentak dan memaksa,” jelas lbrahim.
Akan tetapi kata lbrahim suasana kericuhan tersebut sempat kondusif, massa aksi tetap menyampaikan tuntutannya secara langsung dihadapan rektor, dan rektor menanggapi tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa dan akhirnya menandatangani tuntutan tersebut.
Adapun tuntutan yang disampaikan yakni, Pertama menuntut Rektor UIN Suska Riau untuk menurunkan uang Kuliah Tunggal ( UKT) Mahasiswa yang tidak sesuai dengan keadaan ekonomi orangtua mahasiswa, khususnya mahasiswa
Kedua menuntut Rektor UIN Suska Riau memberikan fasilitas ruang belajar yang layak disaat kuliah tatap muka/ofline, karna kuantitas dengan kualitas tidak sesuai.
Ketiga menuntut Rektor UIN Suska Riau memberikan transparansi penyaluran beasiswa KIP/Bidikmisi karna diduga sebagian penyaluran beasiswa KIP tidak tepat sasaran.
Keempat menuntut Rektor UIN Suska Riau untuk memperpanjang pembayaran UKT karna masih banyak mahasiswa yang belum mampu membayar UKT tersebut (*)
Penulis, M.Alhafiz.