Menolak Kenaikan BBM Sempat Terjadi Ricuh di Depan Gedung DPRD Batam

oleh -224 views
Foto aparat kepolisian saat mengamankan aksi unjuk rasa di gedung DPRD kota batam.

Batam, Rinjanipos.co.id – Ratusan orang dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Kota Batam menggelar aksi unjuk rasa mendatangi gedung DPRD Kota Batam. aksi yang digelar tersebut menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi.

Dalam akasi unjuk rasa yang di lakukan PMII tersebut sempat terjadi ricuh saat mereka dihalangi masuk kedalam gedung DPRD Kota Batam.

Ketua orator pergerakan mahasiswa lndonesia PMII Dedi Wahyudi Hasibuan dalam aksinya tersebut pihaknya menyampaikan, pertama penolakan terkait kenaikan harga BBM subsidi, kedua, ia meminta kepada DPRD Kota Batam mendukung terkait penolakan kenaikan harga BBM tersebut.

“Kami dari PMII hari ini menyuarakan kepada seluruh masyarakat Kota Batam agar tidak lagi memilih anggota DPRD Kota Batam yang tidak terlibat dalam penolakan kenaikan harga BBM ini,” Ucapnya saat diwawancarai media ini di depan gedung DPRD Kota Batam, kamis (8/9/2022).

Dia mengatakan bahwa pihaknya akan mendesak pemerintah Kota Batam agar segera menerapkan kebijakan minyak subsidi yang tepat sasaran tersebut.

“Kami mendesak pemerintah untuk serius memberantas mafia migas. dan yang kelima kami mendesak pemerintah agar segera menerapkan prinsip-prinsi tata kelola pemerintah dalam pelaksanaan penyaluran minyak subsidi BBM,” pintanya.

Selain menolak kenaikan BBM Subsidi mereka juga menyampaikan terkait koprasi, yang mana permasalahan koprasi tersebut bahwa koprasi tersebut merupakan isu daerah.

“kami PMII Kota Batam sedang mengawal korban penggelapan koprasi simpan pinjam atas nama karya bakti di Belakang Padang. terkait ini memang sudah lama keresahan dari warga kita, jadi hari ini juga kami besama korban menyampaikan bahwa dari tahun 2015 itu mereka sudah mulai sulit untuk mengambil uangnya di KSP Karya Bakti,” katanya.

Sementara itu, pantauan media ini di depan gedung DPRD dalam aksi unjukrasa menolak kenaikan BBM tersebut sempat terjadi ricuh saat mahasiswa PMII yang ingin masuk ke dalam gedung DPRD kota Batam. Akan tetapi suasan tersebut sempat kondushif (*)

(Ros jihan Halid.