Batam, lnformasijurnalis – Ribuan buruh dan aliansi mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa mendatangi kantor DPRD Kota Batam, senin (19/9/2022).
Dalam akasi unjukrasa yang digelar ribuan buruh tersebut terkait penolakan kenaikan Bahar Bakar Minyak (BBM) subsidi serta menuntut kenaikan upah pada tahun 2023 mendatang.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) cabang Kota Batam Ramon dalam pertemuanya bersama ketua DPRD Kota Batam pihaknya menyampaikan tuntutan terkait kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Sebab menurutnya kenaikan minyak BBM Sudsidi tersebut sangat berdampak terhadap kehidupan masyarakat.
“Kami kembali lagi bersama rekan melakukan aksi unjukrasa terkait penolakan kenaikan BBM, dimana kenaikan harga BBM itu akan memancu inflasi di Kota Batam, sehingga harga-harga di pasar itu merangkak naik,” Ucap Ramon saat memberikan tanggapanya kepada media ini di halaman kantor DPRD Kota Batam.
Ramon mengatakan, hal yang kedua terkait masalah upah, di mana upah yang pihaknya terima pada tiga tahun belakangan ini bahwa itu tidak naik. Kenapa tidak naik, karena lnflasi di atas itu dan upah itu hanya 0,8% itu berkisaran 30 sampai Rp35.000.
“Inflasi di atas kenaikan upah presentasi nya maka daya beli buruh otomatis menurun, Ditambah lagi dengan kenaikan harga BBM. Jadi klo brikuca, atau Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari pemerintah sebanyak Rp600.000. Dalam satu kali diterima bahwa itu merupakan gula-gula saja buat kita, agar kita tidak melakukan protes,” Jelas nya.
Foto Ketua DPRD saat menandatangani tuntutan pendemo, buruh.
Ramon menjelaskan, terkait BSU yang pihaknya terima sebesar Rp600.000. tersebut karena bagaimana uang yang 600.000 itu tidak cukup untuk biaya satu bulan.
“Coba bayangkan buruh yang bekerja di Batam dengan buruh yang bekerja di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah dan jawa timur itu otomatis kebutuhanya berbeda. karena kenapa, karena harga-harga sembakonya berbeda. Nah klo kita di Batam ini semua supplaynya dari luar Batam, maka itu lah penyebabnya kita menolak BSU tersebut,” katnya.
Terpisah ketua DPRD Kota Batam Nuryanto menanggapi terkait tuntutan para buruh tersebut bahwa tuntutan para buruh pihaknya akan segera menyampaikan kepada pesiden RI.
“Sebenarnya terkait kenaikan BBM itu merupakan kebijakan dari pusat, akan tetapi kita akan segera menyampaikan terkait tuntutan para buruh yang melakukan aksi unjukrasa menolak kenaikan BBM ini, karena bagaimanapun kita adalah wakil rakyat yang tempat masyarakat mengadu,” katanya. (*)
(Jihan)