Batam, lnformasijurnalis – Pegawai Bea Cukai (BC) Batam diduga lemah sahwat melakukan pengawasan terhadap produk rokok merek H&D yang sedang meraja lela beredar di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Diman produk rokok merek H&D tersebut diduga marak beredar tanpa memiliki pita Cukai. Sehingga pantas disebut produk rokok tersebut merupakan produk rokok yang diduga ilegal dan rokok tersebut tentu merugikan pendapatan negara lndonesia.
Sementara itu, lnformasi yang didapat media ini bagwa, pegawai Bea Cukai diduga pura-pura melakukan penindakan terhadap peredaran produk rokok tersebut ke grosir dan toko baik maupun kios yang ada di Kota Batam tersebut.
Sehingga kegiatan yang dilakukan pegawai Bea Cukai tersebut seakan-akan disebut tegas melakukan penindakan terhadap predaran rokok yang diduga ilegal tersebut.
Seharusnya, pegawai Bea Cukai (BC) Batam melakukan penyetopan produk rokok tersebut ke distributor nya, atau menyetop predaran rokok tersebut. akan tetapi, mengapa pihak Bea Cukai tersebut diduga pura-pura melakukan penindakan ke grosir atau toko-toko yang ada di Kota Batam ini.
Apakah perbuatan pegawai Bea Cukai disebut perbuatan yang menakut nakuti para pengusaha ? tentu juga tidak. Sebab pegawai Bea Cukai tersebut tentu mereka menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Seperti memberantas peredaran rokok yang diduga ilegal tersebut.
sebab produk rokok tersebut merupakan produk rokok yang diduga ilegal yang diduga banyak dijual oleh pihak grosir baik maupun pihak toko dan kios yang ada di kota batam dan sekitarnya.
Sementara itu pemilik toko yang ada di Batam menyampaikan keluhanya kepada media ini bahwa, pihaknya sering di datangi oleh pegawai Bea Cukai, lantaran dia menjual rokok yang diduga tanpa memiliki pita cukai tersebut.
“Terkadang kami sering di datangi oleh pegawai Bea Cukai pak, lantaran kami ada menjual roko yang diduga tanpa memiliki pita cukai yang dimaksud tersebut. Sebab mengapa, rokok yang memiliki pita cukai seperti rokok berkelas nasional kita jual jarang laku, lantas roko seperti itu lah yang cepat laku kita jual,” Ucapnya kepada media ini, sabtu (5/3/2022).
Sementara itu, Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi, M. Rizki Baidillah mengatakan terkait peredaran rokok ilegal “BC Batam sudah melakukan penindakan dan operasi pasar, untuk tahun 2021 saja total yang dilakukan penindakan sebanyak sekitar 75 juta batang.
“Untuk 4 bulan ini saja sudah lebih dari 700 ribu an batang yang dilakukan penindakan, jadi upaya kita untuk menekan peredaran rokok ilegal masih terus berjalan. Memang masih ada ditemukan rokok-roko yang ilegal di Batam. untuk itu upaya kita nggak berhenti dan akan terus melakukan operasi, tapi tentunya semoga strategi-strategi tertentu dan pasti sangat didukung informasi dari Masyarakat,” Ucap Rizki kepada media ini saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA) selulernya.
Rizki menjelaskan, Memang benar masih di temukan, dan pihaknya juga sudah upayakan untuk melalukan operasi Dari sekian banyak operasi sudah ada beberapa yang sudah ada ke persidangan dan sudah putus, bahkan pihaknya sudah buat sosialisasi baik dari papan reklame dan lain-lain terkait himbauan dan larangan untuk memperjualbelikan rokok ilegal tersebut.
“Dari operasi pasar juga sudah kita himbau ke para pedagang untuk tidak menjual barang tersebut. mohon maaf seharusnya mereka sudah tau dan paham risiko apa bila mereka menjual rokok ilegal tersebut untuk menekan peredaran rokok. BC nggak bisa lakukan sendiri, perlu dukungan dan kesadaran dari para masyarakat, baik yang menjual dan yang membeli,” tegas Rizki.
Rizki mengatakan, Itu masalah persepsi dan penilaian nya, karena masing-masing pasti punya penilaian, kan apa yang dia sampaikan pasti berdasarkan data yangg ada di dirinya upaya sudah dilakukan, sudah ada penindakan, tapi memang faktanya masih ada ditemukan di pasaran, sehingga tentunya dari unit pengawasan akan melakukan operasi pasar dan hibauan kepada masyarakat tersebut.
“Tapi sekali lagi kita sampaikan bahwa selagi kebutuhan dan belanja, akan rokok ilegal masih ada, iya pastinya akan begitu terus, jadi sepeti main kucing-kucingan, apa bila di toko satu di periksa BC, toko lain pasti akan mengamankan barangnya kan begitu kondisinya,” Jelas Rizki.
Jadi Itu kata Rizki, yang saya sampaikan BC tidak bisa melakukan itu sendiri perlu dukungan dari semua lapisan. Dan kita akan coba lakukan evaluasi atas strategi apa yang akan disiapkan untuk menyikapi kondisi saat ini,” katanya (*)
(Ros Jihan)