Batam, informasi jurnalis – PT PLN Batam, atau Bright PLN Batam Diduga Merusak Ekonomi Batam di sebalik dugaan Kenaikan Tarif listrik industri di Batam. Seharusnya PLN Batam tidak menaikkan tarif listrik industri tersebut.
Sebab, dugaan kenaikan tarif listrik industri tersebut tentu akan berdampak kepada ekonomi di Batam. Bahkan sebelum adanya kenaikan tarif listrik industri, diduga banyak perusahaan yang tutup. Apalagi ditambah dengan adanya kenaikan tarif listrik.
Sementara pemerintah Kota Batam baik maupun Dinas pariwisata Kota Batam sedang melakukan penggaetan investor untuk kemajuan ekonomi Batam. Akan tetapi dengan adanya kenaikan tarif listrik industri tersebut tentu mereka akan berpikir sebelum datang ke Batam, lndonesia.
Dugaan kenaikan tarif listrik industri yang diduga dilakukan oleh PT PLN Batam, atau Bright PLN Batam beberapa hari yang lalu tersebut tentu memukul industri khususnya di Kota Batam.
Kenaikan tarif listrik industri ini diumumkan oleh pihak PLN Batam melalui surat resmi pada tanggal 14 Mei 2025 yang ditujukan kepada pelanggan industri.
Dalam surat yang ditandatangani Senior Manager Unit Bisnis dan Pelayanan Pelanggan, Rizal Azhari, Bahwa tarif listrik untuk pelanggan reguler industri Flexi Blok 3 naik dari Rp1.200 menjadi Rp1.525 per kilowatt-hour (kWh).
Wakil gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Nyanyang Haris Pratamura akan melakukan verifikasi terkait kenaikan tarif listrik industri tersebut.
“Nanti saya verifikasi dulu, karena saya belum tau, nanti saya cek ya,” ucap singkat wakil gubernur Kepri saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp nya, Senin (26/5/2025).
Sementara itu, Walikota LIRA Batam, Herry Sembiring menyebutkan bahwa Kenaikan tarif listrik industri ini akan memukul industri di Batam, karena akan meningkatkan harga pokok produksi (HPP).
“Kenaikan tarif listrik ini akan membuat daya saing Batam tidak kompetitif lagi dan dikhawatirkan akan membuat investor memindahkan pabriknya dari Batam,” Ucap Heri Sembiring saat dikonfirmasi media ini, Sabtu (24/5/2025) kemarin.
Kenaikan tarif listrik kata Heri, juga menyulitkan investor melakukan penyesuaian terhadap Harga pokok produksi, karena kenaikan dilakukan mendadak dan di pertengahan tahun.
“Dikhawatirkan investor akan memindahkan lokasi produksinya ke tempat lain. seperti Malaysia dan Vietnam. sekarang tengah gencar menggaet investor dengan memberikan sejumlah insentif dan kemudahan, justru PT PLN Batam menaikkan tarif listrik industri,” Katanya.
Terpisah, Manajer Humas Bright PLN Batam Novi Hendra ketika dikonfirmasi media ini melalui sambungan WhatsApp nya hingga saat ini belum bisa menjawab.
Hingga berita ini dipublikasikan, reporter media ini masih melakukan konfirmasi kepada Gubernur Kepulauan Riau Kepri.
(Jihan)








