Batam, informasijurnalis β Ketua Tim Pemenangan Paslon Isdianto-Suryani (INSANI) Bakti Lubis mencium dugaan adanya indikasi penggelapan suara pada proses penghitungan.yang terjadi di kota batam provinsi kepulauan riau (Kepri)
Sehingga dengan adanya dugaan tersebut tentu dapat merugikan paslon INSANI. Sementara Dugaan yang dilakukan tersebut secara konspirasi sebab terlihat dari gelagat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam yang diduga secara sengaja menghentikan pengumuman up date data berkala.tersebut.
Sementara Menurut Bakti, dari 11 PPK se-Kota Batam yang hari ini, Senin (14/12/2020) telah selesai dihitung dimana pada perhitungan tersebut terdapat selisih di atas 40.000 suara untuk paslon INSANI, namun itu tidak diumumkan atau diduga disembunyikan oleh pihak penyelenggara pemilu. Dapat disimpulkan INSANI memimpin di atas 40.000 suara dibanding paslon lainnya.
βHal ini seperti disengaja, proses perhitungan berjalan tidak fair. Kita minta hasil pengumuman yang sebenarnya dibuka ke publik,” Tegas Bakti lubis. Saat menyampaikan suaranya Senin (14/12/2020)
Ia memaparakan paada tiga kecamatan di Batam yang terindikasi ada dugaan permainan.
“di mana hasil jumlah pemilih suara untuk Calon Wali Kota dan Wawako Batam berbeda jauh dengan jumlah suara yang dicoblos untuk Provinsi Kepri, padahal jumlah pemilihnya sama,” Ucapnya.
Bahkan Ia menduga pada saat perhitungan surat suara tersebut bahwa perhitung yang di lakuka tersebut tidak sesuai.
“Di sini terdapat indikasi permainan, karena seharusnya data tabulasi di KPU Kepri dan Batam tetap sama, karena pemilihnya sama. Kita ingin masyarakat tahu jika ada permainan seperti ini,β katanya (*)
Penulis. Robert Sianturi