Kasat Reskrim Polres Langsa, Sebelum Meninggal Pembunuh Sempat Sesak Nafas

oleh -392 views
Foto Wajah pelaku pemerkosa di Aceh yang bacok anak korban hingga Tewas.

INFORMASIJURNALIS.COM (Aceh) Pelaku pemerkosaan Ibu yang juga pembunuh anak di Kecamatan Birem Bayeun, Langsa, Aceh Timur, Samsul Bahri (46), meninggal dunia di kamar tahanan.

Kasat Reskrim Polres Langsa, Iptu Arief Sukmo Wibowo, mengatakan, sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia sempat mengeluhkan sesak napas dan dibawa ke rumah sakit Sabtu (17/10/2020) dini hari.

“Sehari sebelum tersangka meninggal dunia sempat dibawa ke rumah karena mengeluh sesak napas,” kata Arief saat dikonfirmasi kumparan, Minggu (18/10/2020)

Dikatakan Arief, pada saat tiba di rumah sakit petugas medis langsung melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. Tindakan medis berupa cek suhu tubuh, tensi darah, kadar oksigen  dan hasilnya semua normal.

“Pihak rumah sakit kemudian memberikan infus. Setelah itu sekira pukul 06.00 WIB dokter sudah memperbolehkan pulang ke Polres,” ujarnya.

Arief menjelaskan, setelah Samsul berada kembali di kamar tahanan sekitar pukul 23.00 WIB dia kembali mengeluh sesak napas. Saat hendak dibawa ke rumah sakit tersangka sudah terbujur kaku di dalam kamar tahanan.  

“Karena itu petugas langsung membawa ke RS, dan dinyatakan telah meninggal dunia,” tuturnya.

Arief menyebutkan, pelaku Samsul Bahri selama ini tidak memiliki riwayat penyakit apa pun. Hanya saja pada saat dirinya dibawa rumah sakit, selain mengeluhkan gejala sesak nafas dia diketahui mengalami dehidrasi.

“Selama beberapa hari terakhir ia tidak mau makan dan minum.  Menurut teman sekamar dengan Samsul, memang dia tidak mau makan dan minum. Kata dokter Dehidrasi, waktu kita bawa berobat sehari sebelumnya,” ungkap Arief.  

Arief mengaku dugaan lainnya penyebab tersangka meninggal dunia belum diketahui. Pasalnya, keluarga tidak mengizinkan untuk dilakukan autopsi.

“Tidak ada dugaan bunuh diri. Keterangan soal penyebab lainnya belum ada. Dokter juga tidak memberikan keterangan apa-apa. Ketika kita mau melakukan autopsi keluarga menolak untuk dilakukan itu,” katanya (*)

Sumber. kumparan