Diduga Bea Cukai Batam Suruh Preman Lakukan Pengeroyokan Mahasiswa Saat Melakukan Demo

oleh -1,183 views
Foto tragedi pengeroyokan mahasiswa saat melakukan demontrasi di kantor bea cukai Batam. Miris.

Batam, lnformasijurnalis – Sebanyak 15 orang mahasiswa dari organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kepri, dikroyok di kantor Bea Cukai (BC BATAM) saat melakukan demo. Pengeroyokan itu dilakukan oleh Orang Tidak Dikenal (OTK), Senin (01/4/2024).

Dimana mahasiswa sebanyak 15 orang yang dikeroyok tersebut mengalami babak belur dan luka – luka. padahal rombongan mahasiswa baru saja sampai di lokasi untuk melakukan aksi demontrasi.

Tujuan demo tersebut Mereka memprotes terkait kinerja Kepala Bea Cukai yang diduga tidak bisa mengatasi peredaran rokok ilegal yang diduga keluar dari kawasan FTZ. Kota Batam. Bahkan mereka juga meminta kepala Bea Cukai Mundur dari jabatanya.

Dimana mahasiswa sebanyak 15 orang tersebut malah menjadi korban pemukulan oleh sekelompok premanisme sebanyak kurang lebih 80 orang. Padahal saat mereka tiba di Kantor Bea Cukai Batam di kawal oleh Polisi.

Aktivis Kota Batam menyebutkan tragedi pengeroyokan mahasiswa yang hendak melakukan aksi demo di Kantor Bea Cukai tersebut merupakan dugaan suruhan dari pihak Bea Cukai Kota Batam.

“Kecurigaan kita ini bukan Tampa alasan, sementara mahasiswa yang melakukan demo itu adalah menyuarakan aspirasinya sesuai apa yang mereka lihat di lapangan tentang dugaan maraknya peredaran rokok yang tidak memiliki pita cukai yang beredar di luar kawasan FTZ,” Kata Muhammad Azhar yang akrap dipanggil Black saat menyampaikan tanggapannya kepada media ini, Kamis (4/4/2024).

Black menyebutkan preman yang melakukan pemukulan terhadap mahasiswa itu diduga berkolaborasi dengan oknum oknum pegawai Bea Cukai Batam menyelundupkan barang secara ilegal.

“Artinya, mengapa para mahasiswa itu dihadang oleh sekelompok preman saat melakukan demo, supaya tidak ketahuan belang oknum oknum bea cukai yang diduga kongkalikong dengan mafia menyelundupkan barang secara ilegal itu,” katanya.

Sementara itu, Kepala seksi Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi (BKLI) Kota Batam, Mujiono mengatakan terkait pengeroyokan mahasiswa oleh sekelompok premanisme di depan kantor bea cukai saat melakukan demo tersebut pihaknya tidak mengetahui.

“Mengenai Pristiwa Pemukulan mahasiswa di depan Kantor Bae Cukai saat melakukan demo itu, kami tidak tau. Taunya kami setelah adanya pemberitaan di media sosial,” Ucap Mujiono saat dikonfirmasi di ruan pelayanan Bea Cukai Batam, Rabu (3/4/2024).

Mujiono terlihat dalam hal tersebut seakan akan membantah ketika ada tuduhan bahwa pihak bea cukai diduga gunakan preman hadang mahasiswa saat melakukan demo ke kantor bea cukai Batam.

“Kami pihak Bea Cukai tidak pernah menyuruh orang itu melakukan pemukulan, dan kami juga tidak kenal dengan orang yang melakukan Pemukulan terhadap mahasiswa itu,” Jelasnya.

Mujiono mengakui bahwa sebelumnya ada pemberitahuan demo dari mahasiswa kepada Bea Cukai, namun setelah ditunggu tunggu pihaknya berpikir demo mahasiswa tersebut tidak jadi.

“Kami pikir demo itu tidak jadi, setelah adanya pemberitaan dari media barulah kami tau bahwa demo itu jadi. Kalau mengenai izin demo yang dilakukan oleh mahasiswa itu ada, kan demonya itu resmi,” katanya (*)

(Jihan)