INFORMASIJURNALIS.COM, Batam – Ketua DPRD kota Batam menggelar Rapat kordinasi strategi dan kebutuhan penganggaran penanganan Covid-19 Kamis (2/4/2020)
Pada rapat kordinasi yang digelar di ruang utama tersebut pihaknya membahas tentang penanganan kasus Virus Corona atau Covid-19, rapat dipimpin oleh ketua DPRD kota Batam ini mengangkat tema. Rapat kordinasi DPRD dan pemerintah kota Batam,
Sementara itu rapat kordinasi tersebut pihak pemerintah pemko batam tidak dapat hadir dalam rapat tersebut. Adapun yang hadir istansi dalam rapt tersebut yang sempat di absen oleh ketua DPRD nuryanto.
Pertama Pimpinan DPRD Kota Batam Ketua Alat Kelengkapan DPRD Ketua Fraksi-Fraksi DPRD
Kepala BPKAD Kota Batam Kepala BPPRD Kota Batam
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
Kadisperindag Kota Batam
Kadis Binas marga dan SDA Kota Batam
Direktur RSUD Embung Fatimh kota batam,
Pada penanganan kasus Virus Corona atau Covid-19 yang ada di kota batam, terlebih dahulu ketua DPRD mempertanyak tentang pendapatan daerah kota batam, atau anggaran pendapatan Asli daerah melalui BP2RD kota batam,
Adapun ritribusi pendapatan Asli daerah yang di paparkan oleh kepala dinas badan pengelola pajak dan retribusi daerah kota batam BP2RD Raja Azmansyah. Di kesempatan itu pihaknya mengatakan tentang pendapatan daerah untuk tahun ini agak menurun.ada pun yang di laporkan tentang pendapatan tersebut yakni
Pertama pendapatan asli daerah yang di angkat 15,46 persen atau sebesar Rp 231.800.000.000.miliar atau dua ratus tiga puluh satu juta delapan ratus miliar. Dan dari hasil analisis kami ini dari bulan Maret ini sudah terjadi sidifikan akibat dampak dari prensasi tersebut.sebagai contoh misalkan biasanya perbulan untuk pajak hotel itu kita bisa mendapatkan di bulan Januari kemarin di angkat tiga ples sekian.jadi di bulan Pebruari itu relasinya itu sebanyak sebelas miliar.dan di bulan Maret kemarin itu relasinya untuk pajak hotel hanya lima miliar saja,”ujarnya.
Dia memaparkan terkait hasil pendapatan pajak tersebut bahwa pada pendapatan di tahun ini termasuk pendapatan hotel bahwa pendapatan bahkan pihak hotel tersebut tidak lagi menerima tamu lantantaran musibah wabah Virus Corona.
“Kemudian untuk kedepan ini dari hasil data ded box kita itu hotel paling tinggi bisa menyumbang satu koma tujuh miliar jadi ini untuk hotel saja.dan dari data masuk kekami rata-rata kalau hotel besar itu.contoh misalkan seperti hotel mentigo hotel Aston.jadi itu mereka menyatakan bahwa per dua puluh tiga Maret ini bahwa mereka tidak lagi menerima tamu,” ucapnya.
artinya kata dia. kami perkirakan di bulan April Mei dan Juni itu mungkin realisasi dari pajak hotel hanya bisa tercapai hanya dupuluh persen dari pajak di bulan April sama di angkat satu koma tujuh miliar, dan ini sudah kami siapkan kepada pak walikota Batam, dan terkait itu sudah kita rapatkan tentang bagaimana kekuatan PAD kita terutama untuk mensafod kalau masalah dana perimbangan itu yang menjelaskan adalah pak Malik nantinya.
Nah dari ana lisis kami sampai penurunan dasis ini mungkin kita berharap tiga bulan saja jadi April Mei Mei dan Juni belum bisa rekappri tapi belum maksimal nah kami perkirakan akhir tahun nanti bapak ibu sekalian itu PAD kita hanya terealisasi tiga puluh delapan koma delapan puluh tujuh persen.jadi pajak daerah targetnya yang satu koma dua triliun hitungan kita di angkat empat ratus tujuh puluh enam miliar saja,” jelas Azman
Terpisah direktur utam rumah sakit embung fatimah.Ani Dewiyana mengatakan pihaknya dalam penanganan kasus wabah Virus tersebut bahwa pihaknya selalu mengikuti standar oprasional prosedur (SOP)
“Terkait masalah penanganan kasus Virus Corona itu kami tidak ada menyalahkan apa-apa kita mengikuti sesuai standar SOP saja dan itu sampai abded terakhirpun dokternya tetap mengikuti kan begitu. kan ada pedomannya dalam penanganan pasien itu.
Jadi kita tidak ada melantarkan pasien itu Cuman kami mohon maaf juga kami belum bisa memuaskan. jadi terkait itu juga sudah dipertanyakan.bagaimana tentang upaya kita Sementara kita kan manusiawi juga, kalau umpamanya petugas kami takut dalam penanganan kasus yang terjangkit Virus itu tadi, jadi itu kan sudah resiko. akan tetapi kalau masalah tanggungjawab itu kami selalu ada,” katanya (*)
Penulis ( Rosjihan halid )