Batam, informasi jurnalis – Masyarakat Tanjung Piayu, kelurahan Tanjung Piayu, kecamatan Sungai Beduk, Kota Batam, keluhkan jalan raya yang rusak parah dan berlumpur, berdebu serta licin akibat aktivitas pengangkutan tanah yang dilakukan oleh pihak perusahaan menggunakan mobil dum truk roda 10.
Akibat aktivitas tersebut banyak masyarakat Tanjung Piayu dan masyarakat Kampung Bagan terpeleset saat mengendarai sepeda motor nya, karena jalan raya menuju kampung Bagan tersebut sangat licin bila terkena air hujan. Begitu juga jalan raya tersebut berdebu saat terkena sinar matahari.
“Kita sebagai masyarakat Tanjung Piayu sangat mengeluh terkait ada nya aktivitas pengangkutan tanah di jalan raya ini. Apa lagi kalau hujan jalan ini berlumpur dan bila terik matahari jalan ini berdebu pak,” Ucap masyarakat Tanjung Piayu saat menyampaikan keluhannya kepada media ini, Kamis (27/6/2024).
Dia menyebutkan mengenai jalan raya yang rusak dan berlumpur baik maupun berdebu akibat aktivitas pengangkutan tanah yang dilakukan oleh pihak perusahaan menggunakan mobil dum truk roda 10, bahwa mobil tersebut juga tidak menggunakan penutupan bak sehingga debunya beterbangan.
“Mobil dum truk yang beroperasi mengangkut tanah ini sama sekali tidak menggunakan penutup bak, seharusnya mobil-mobil dum truk yang mengangkut tanah ini menggunakan menutup terpal supaya debunya tidak beterbangan kemana-mana pak,” Ucapnya lagi.
Mengenai aktivitas tersebut pihaknya meminta kepada pemerintah Kota Batam, supaya aktivitas tersebut segera disetop. sebab ia menilai aktivitas tersebut sangat membahayakan bagi masyarakat.
“Kita meminta kepada pemerintah Kota Batam dan BP Batam baik maupun aparat kepolisian serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam untuk segera melakukan penyetopan aktivitas pengangkutan tanah ini.” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Sungai Beduk, Iptu Fikri Rahmadi menyampaikan kepada media ini terkait aktivitas mobil dum truk yang mengangkut tanah yang lalu lalang di jalan raya Tanjung Piayu tersebut, bahwa pihaknya sudah melakukan peneguran terhadap sopir mobil dum truk, supaya dikurangi kecepatannya.
“Dulu kami sudah melakukan peneguran kepada sopir mobil dum truk yang beroperasi mengangkut tanah itu. Kami meminta agar sopir -sopir mobil dum truk tersebut dapat mengurangi kecepatannya.” Ucap Fikri.
Fikri menyarankan kepada media ini untuk mempertanyakan kepada pihak perusahaan baik maupun kepada BP Batam terkait aktivitas mobil dum truk yang mengangkut tanah tersebut.
“Coba aja di tanyakan kepada pihak perusahaan ataupun kepada pihak BP Batam terkait aktivitas mobil dum truk yang mengangkut tanah ini, karna saat ini jalan yang di lalui sedang rusak, memang sudah beberapa kali di perbaiki oleh perusahaan, ada baiknya juga jalan yang rusak itu dapat diperbaiki kembali dengan baik.” Katanya.
Hingga berita ini dipublikasikan, reporter media ini masih berusaha melakukan konfirmasi kepada pihak BP Batam dan dinas lingkungan hidup Kota Batam.(*)
( Jihan)