Rapat Koordinasi Antara BP Batam dan PT ATB, Wartawan Dilarang Masuk Meliput

oleh -572 views
Foto ketua ll DPRD kota Batam, Ruslan Ali Washim, Usai memimpin rapat koordinasi.

INFORMASIJURNALIS.COM (Batam) agenda rapat koordinasi antara BP Batam dan PT. ATB terkait akan berakhirnya konsensi pengelolaan Air bersih, yang ada di kota Batam, rapat antara BP Batam dan PT. ATB, tersebut di gelar di ruang rapat ketua DPRD di lantai dua.

Dalam rapat koordinasi tersebut di pimpin oleh ketua dua DPRD Batam, Ruslan Ali washim.di dampingi anggota komisi satu, muhammad Fadhli. acara rapat koordinasi tersebut di laksanakan sekitar pukul 14.00.waktu Indonesia bagian barat (WIB) Rabu (17/6/2020)

Sementara itu, pada saat acara rapat
Mulai di laksanakan di ruang rapat ketua DPRD di lantai dua tersebut. wartawan, di larang masuk meliputi acara tersebut oleh oknum pegwai Receptionis Di lantai dua gedung DPRD kota Batam tersebut.

“Ini sebenarnya tadi di sampaikan bukan berarti dengan melibatkan kawan-kawan ini. dan se oleh-oleh ada sesuatu, itu tidak, kita cuman pingin tau karena kita dulu pernah mendengar cerita sebenarnya ini macam mana, karena jujur saja kalau kepentingan kami juga dalam lembaga ini untuk mempreser apa lagi mohon maaf mungkin ada indikasi pikiran jangan-jangan ada diel dengan mereka ini,” ucap ketua ll Ruslan Ali washim, saat di wawancarai media usai menggelar rapt tersebut.

Seharusnya pada rapat koordinasi antara BP batam dan pihak PT.ATB tersebut. Di buka secara umum untuk masyarakat, jangan di tutup-tutupi, akan tetapi kalau acara rapat dibuat seperti itu, justru ada dugaan oknum pihak DPRD dan istansi terkait, tentu ada udang di balik batu di sebalik acara tersebut. kenapa setelah acara selesai baru wartawan di perbolehkan masuk ke ruang rapat tersebut.

“Jadi tak sampai kesitu kita, karna bukan ruang kami kan begitu, Jadi hak kami dia datang ini sudah bagus, ini sebenarnya kalau kami tidak mau datang pun tidak apa-apa karena kami ini kalau papar atau terbuka betul itu di komisi VI, karena ini kita pahami. jadi kita supaya satu irama satu bahasa, sehingga tidak jadi ke simpang siuran informasi itu,” ujar Ruslan.

jadi, kata dia. kalau masyarakat kita dengar sepotong-sepotong bisa memprestasikan berbeda kan begitu, Jadi sekalai lagi saya ulangi mohon maaf bahwasanya ini bukan di luar jangkauan kalau untuk bicara, ada yang bilang ini ada apa-apanya ini, dan dia tidak akan mau kasih aja sama kita karena kelas kita ini bukan kelas dia,” katanya (*)

(Rosjihan halid)